SEJARAH
DAKWAH ISLAM
Sejak Nabi
Muhammad saw. diutus sebagai nabi dan rasul Allah untuk menyampaikan risalah
Islam kepada umat manusia di muka bumi, dakwah Islam mulai disebarkan dan
dikobarkan tanpa mengenal lelah dan putus asa. Nilai-nilai ajaran Islam mulai
diajarkan dan ditanamkan kepada kaum muslimin, baik nilai ubudiyah, muamalah,
maupun nilai ilmiah. Hal ini menumbuhkan semangat dalam mengamalkan ajaran
Islam, baik dalam bentuk ibadah (ubudiyah), tata pergaulan dengan sesama
(muamalah), maupun semangat dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan
ilmiah. Dari masa ke masa, sejak masa Rasulullah, Khulafaur rasyidin, bani
Umayyah, bani Abbasiyah, hingga sekarang, semangat keilmuan kaum muslimin itu
terus terpelihara dan semakin berkembang pesat. Berikut uraiannya.
A.
SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN
DALAM ISLAM SAMPAI MASA DAULAH
ABBASIYAH
Kaum muslimin
diperintahkan untuk mencari, mengkaji, dan mengembangkan ilmu pengetahuan
menggunakan akal pikirannya. Atas dasar itu, umat Islam melakukan berbagai
pengkajian dan penelitian terhadap berbagai ilmu, baik ilmu keagamaan maupun
ilmu alam. Sejarah umat manusia mencatat bahwa umat Islam telah berjasa dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan di masanya.
Pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam terbagi pada empat periode, yaitu
sebagai berikut.
1.
Periode
Kenabian
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan Islam telah terjadi sejak zaman Rasulullah mulai mendakwahkan
Islam. Wahyu pertamanya, ialah surah al-`Alaq ayat 1-5 yang mengandung
nilai-nilai spirit ilmu pengetahuan. Di dalam wahyu tersebut terdapat perintah
untuk membaca. Allah Swt. pun menegaskan bahwa hakikat ilmu datangnya dari
Allah dan awalnya manusia tidak mengetahui apa-apa. Kata Iqra' pada ayat ke-1
surah al-`Alaq memiliki makna yang beragam, seperti membaca, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan sebagainya. Semua itu
terangkum dalam kata membaca, baik teks yang tersurat seperti Al-Qur'an dan
al-hadis maupun teks yang tersirat seperti alam semesta.
Pada masa Rasulullah saw., ilmu
pengetahuan yang lebih banyak berkembang adalah ilmu-ilmu pokok tentang agama
(usuluddin) dan ilmu akhlak (moral). Meskipun tidak sepesat ilmu agama dan
akhlak, bidang ilmu-ilmu lainnya tetap berkembang. Pada zaman Rasulullah saw.
proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis mulai dilakukan, diantaranya
dasar-dasar ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat Rasulullah saw.
Di antara para ahli tafsir pada masa
kenabian, yaitu para khalifah yang empat. Mereka adalah Abu Bakar As-Siddig,
Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib. Selain itu banyak
juga para sahabat lain selain para khalifah, seperti Ibnu Mas`ud, Ibnu Abbas,
Ubay Ibnu Ka'ab, Zaid bin Sabit, Abu Musa Asy`ari, dan Abdullah bin Zubair.
Dari kalangan khalifah, yang paling banyak dikenal riwayatnya tentang tafsir
adalah Ali bin Abi Talib, karena mungkin dialah yang paling banyak menimba ilmu
dari Rasulullah saw.
Ilmuwan lain di bidang tafsir yang
terkemuka pada waktu itu adalah Abdullah bin Abbas, yang dikenal dengan sebutan
Ibnu Abbas. Ibnu Abbas adalah anak paman Rasulullah saw., Abbas bin Abdullah
bin Abdul Mutalib, sekaligus ia juga murid dari Rasulullah sendiri. Ibnu Abbas
dikenal sebagai ahli tata bahasa Arab dan penerjemah Al-Qur'an.
Selain Ibnu Abbas, sahabat nabi yang
termasuk ahli tafsir ialah Abdullah bin Mas`ud. Ia lebih dikenal dengan sebutan
Ibnu Mas` ud. Ibnu Mas'ud adalah salah seorang sahabat pertama yang paling muda
usianya ketika masuk Islam, yakni pada usia 6 tahun.
Selain ilmu tafsir, ilmu pengetahuan
keagamaan lain yang juga tumbuh dan berkembang pada masa Rasulullah saw. adalah
ilmu tasawuf. Di bidang tasawuf terdapat para ahli dan ulama yang telah berjasa
mengembangkan dan menggalinya serta melestarikannya sampai masa sekarang. Pada
masa kenabian, terdapat banyak kaum sufi yang tekun mengembangkan ilmu tasawuf.
Kaum sufi yaitu kaum yang menyebarkan ajaran Islam ke berbagai belahan dunia.
Pada zaman Rasulullah saw., mereka mempelajari Al-Qur'an secara langsung kepada
Rasulullah saw. dan menyediakan dirinya sematamata untuk Allah Swt. dan
Rasul-Nya.
Pada masa Rasulullah saw. juga
terdapat banyak aktivitas keilmuan, baik yang dilakukan oleh Rasulullah saw.
sendiri, yang dilakukan bersama para sahabatnya, maupun yang dilakukan oleh
para sahabat beliau secara mandiri. Di antara aktivitas keilmuan yang dilakukan
oleh Rasulullah saw. dan para sahabat pada waktu itu adalah sebagai berikut.
a.
Pengumpulan
dan penulisan AI-Qur'an
Pada masa
Rasulullah saw., Al-Qur'an belum tersusun dan tertata mengingat proses turunnya
wahyu masih berlangsung. Namun pada masa itu, Rasulullah saw. telah
memerintahkan para sahabatnya agar menyusun, menata, dan menyimpan ayat-ayat
Al-Qur'an yang telah diturunkan Allah Swt. kepada-Nya. Pengumpulan Al-Qur'an
pada masa Rasulullah saw. ditempuh dengan dua cara, sebagai berikut.
Pertama:
Al-Jam`u fis Sudur; maksudnya, para sahabat langsung menghafalnya di luar
kepala setiap kali Rasulullah saw. menerima wahyu dan menyampaikannya kepada
mereka.
Kedua:
Al-Jam`u fis Sutur; maksudnya, para sahabat diminta menuliskan kembali
ayat-ayat Al-Qur'an setelah dibacakan oleh Rasulullah. Biasanya sahabat
menuliskan Al-Qur'an pada Ar-Riqa' (kulit binatang), Al-Likhaf (lempengan
bate), Al-A ktaf(tulang binatang), atau Al-' Usbu ( pelepah kurma). Jumlah
sahabat yang menulis Al-Qur'an pada waktu itu mencapai 40 orang.
b.
Pengumpulan
dan penulisan al-hadis
Pada mulanya
Rasulullah saw. melarang para sahabat mengumpulkan dan menuliskan hadis-hadis dari
beliau, dengan alasan sebagai berikut.
1)
Nabi
sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang
diizinkan oleh beliau sebagai catatan pribadi.
2)
Rasulullah
masih berada di tengah-tengah umat Islam sehingga dirasa tidak perlu untuk
dituliskan pada waktu itu.
3)
Kemampuan
baca tulis di kalangan para sahabat masih sangat terbatas, sedikit sekali para
sahabat Rasulullah saw. pada masa itu yang bisa baca tulis.
4)
Umat
Islam sedang dikonsentrasikan kepada Al-Qur'an, sebagai satu-satunya sumber
hukum dan aturan dari Allah Swt.
5)
Kesibukan-kesibukan
umat Islam yang luar biasa dalam menghadapi perjuangan dakwah yang sangat
penting, terutama berjuang bagi perluasan dakwah Islam.
Akan tetapi pada
perkembangannya, atas penjelasan dan argumen para sahabat, Rasulullah saw.
akhirnya mengizinkan para sahabatnya yang tergolong sebagai pencatat wahyu
untuk mencatat dan menyimpan hadis-hadis beliau sepanjang ada jaminan tidak
akan keliru dari penulisan Al-Qur'an.
Di samping
ilmu-ilmu keagamaan, pada masa Rasulullah saw. juga telah berkembang ilmu
pengetahuan umum, seperti ilmu perekonomian Islam, ilmu politik Islam, dan
sebagainya. Bahkan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pada masa
Rasulullah saw. terus berkembang sampai sekarang. Banyak teori tentang ilmu
pengetahuan yang sudah ada sejak masa Rasulullah saw. digunakan pada zaman
modern seperti sekarang. Di antaranya, teori invisible hands yang berasal dari Nabi Muhammad saw. dan sangat
populer di kalangan ulama Islam. Teori ini berasal dari hadis Nabi Muhammad
saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas bin Malik sehubungan dengan adanya
kenaikan harga-harga barang di Kota Madinah. Hadis tersebut diriwayatkan
sebagai berikut.
“Harga-harga
melambung pada masa Rasulullah saw. Orang-orang ketika itu mengajukan saran
kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan
harga”. Rasulullah saw. berkata: “Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga,
yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa
kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku
tentang kezaliman dalam darah maupun harta.“
Ucapan Nabi
Muhammad saw. itu mengandung pengertian bahwa harga pasar itu sesuai dengan
kehendak Allah yang dapat terjadi secara alamiah (sunnatullah), yang tidak bisa
dibantah atau dikendalikan oleh siapa pun.
2.PERIODE
KHULAFAUR RASYIDIN
Sepeninggal rasullulah saw.,dunia islam di
pimpin oleh para khalifah rasullulah saw.yang di kenal dengan Khulafaur Rasyidin(para
khalifah yang mendapat petunjuk).Mereka itu adalah Abu Bakar as-Siddiq,Umar bin
khatab,Usman bi Affan,dan Ali bin Abi Talib.DI BAWAH KEPEMIMPINAN MEREKA,Islam
semakin maju dan ilmu pengetahuan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
cukup pesat.Banyak ilmu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang pada masa
itu,baik itu ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu-ilmu pengetahuan lainnya,sepeti
ilmu administrasi Negara dan ilmu pemerintahan islam.
Atas dasar pengkajian dan pemahaman ilmu
pengetahuan di bidang pemerintahan dan administrasi Negara,maka pada masa
Khulafaur Rasyidin di bentuk sejumlah departemen untuk mengurus kebutuhan
Negara islam,Negara(Nizam al-idary),departemen ekonomi dan keuangan(nizam
al-Maly),departemen angkatan perang (nizam al-Harby),serta departemen urusan
peradilan dan kekuasaan kehakiman(nizam al-Qada).
Ilmu pengetahuan di bidang keagamaan juga
tetap tumbuh dan berkembang secara pesat,bahkan melebihi kepesatan ilmu
pengetahuan umum.Pada masa itu telah berkembang ilmu tafsire AL-Qur’an,ilmu
qiraat AL-Qur’an,ilmu hadist,nahwu,dan sebagainya.Atas dasar spirit islam yang
terkandung dalam AL-Qur’an dan al-hadist,kaum muslimin terus mengkaji dan
mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, baik
pengetahuan agama maupun umum,sehingga karya-karyamereka masih dapat
kita temukan dan pelajari sampai saat ini.
3.Periode bani umayyah
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
islam pada masa ini berjalan di zaman pemulaan islam,hanya ada sedikit
peningkatn sesuai dengan perkembangan Daulah Islamiyah sendiri.Sebagai mana
telah telah diketahui bersama bahwa pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan islam di bagi dalam empat periode.Adapun untuk pertumbuhan ilmu
pengetahuan islam masa bani Umayyah masuk dalam kategori periode ketiga,yaitu
periode pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan islam yang berlangsung
setelah masa kenabian dan masa Khalufaur Rasyidin.Kedua masa itu termasuk
masa-masa awal,sehingga hanya ada sedikit kemajuan seperti yang di terangkan di
atas.Kemajuan kecil ini hanya di wanai dengan berkembangnya ilmu-ilmu keagamaan
dan kecil ilmu-Ilmu pengetahuan umum.
Faktor yang menyebabkan kurang pesatnya
perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan pada masa ini,salah satunya adalah factor
pemerintahan bani Umayyah yang leih suka pada membangun kekuatan pemeintahan
atau politik yang cenderung otoriter.Untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan islam pada masa bani Umayyah secara detail,simaklah pembahasan
berikut ini.
Pada masa bani Umayyah ada tiga aktivitas
keilmuan yang berkembang dengan sendirinya,yaitu aktivitas pengembangan
ilmu-ilmu agama,karena di dorong semangat agama yang sangat kuat ;aktivitas
pembangunan filsafat,karena ahli agama I akhir bani Umayyah memperguakan
filsafat untuk melawan Yahudi dan Nasrani;aktivitas pengembangan ilmu
sejarah,karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat atau asal usul suatu masalah
keilmuan.
a.Aktivitas pengembangan ilmu-ilmu
agama
Aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang agama dapat didentifikasi menjadi dua bagian,sebagai berikut.
1)Kelembagaan sebagai pusat aktivitas
keilmuan islam.
Pada masa itu,masjid-masjid menjadi
semacam lembaga sebagai pusat kehidupan dan kegiatan ilmu pengetahuan,terutama
ilmu-ilmu agama islam.Seorang ustaz duduk di dalam masjid dan para murid duduk
di sekelilingnya membentuk haqalah(lingkaran)
untuk mendengarkan pelajaran yang di sampaikan oleh ustaz.kadang dalam satu
masjid terdapat beberapa haqalah ustaz
dan pelajaran yang berbesa-beda.Kadang pula ustaz menggunakan rumahnya untuk
mengajar.Pada zaman ini belum ada sekolah atau gedung khusus sebagai tempat
belajar.Beberapa ustaz pada masa ini adalah Abdullah bin Abbas,Hassan
basri,ja’far as-Sidiq,dan dan lain-lain.Kota-kota yang menjadi pusat kegiatan
pendidikan ini masih seperti zaman Khulafaur Rasyidin,yaitu
Damaskus,Kufah,Basrah,Mesir,dan beberapa pusat pendidikan baru seperti
Kordoba,Granada,Kairawan,dan lain-lain.
2)Materi kajian ilmu pengetahuan
Materi kajian ilmu-ilmu agama yang berkembang
pada masa ini dapat dimasukkan ke dalam kelompok Al-Qur’an
al-islamiyah (ilmu-ilmu islam),yaitu ilmu-ilmu
al-Qur’an,al-hadist,fikih,tarikh,ulumul lisaniyah,dan jughrofi.Ilmu-ilmu islam
itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu :
a) Al-Ulum
asy Syar’iyah,yaitu ilmu-ilmu agama islam;
b) Al-Ulum al-Lisaniyah,yaitu ilmu-ilmu
untuk memastikan bacaan Al-Qur;an,menafsirkan dan memahami Hadist;
c) At-Tarikh wal jugrafi,yaitu ilmu
sejarah dan geografi.
b. Perkembangan ilmu-ilmu keislaman
(Ulum al-islamiyah)
Ilmu-ilmu keislaman yang tumbuh dan
berkembang pada masa itu,antar lain sebagai berikut.
1)
Ilmu
qiraat; yaitu ilmu cara membaca
Al-Qu’an.Orang yang pandai membaca Al-Qur’an disebut Qurra.Pada masa ini pula lahir ilmu qira’at sab’ah (tujuh macam bacaan
Al-Qur’an) yang kemudian di tetapkan menjadi dasar bacaan (Usulul Lil Qira’ah).pelopor bacaan ini terdiri atas kaum Malawy, antara lain
Abdullah bin Kasir,Asim bin Abu Nujud,Abdullah bin Amir,Ali bin Hamzah,dan
lain-lain.
2)
Ilmu
tafsir; ilmu yang berusaha memberikan
penafsiranterhadap ayat-ayat Al-Qur’an dengan tujuan untuk
menghasilkan hokum dan
undang-undang.Ahli tafsir yang pertama dikenal pada mas ini ialah Ibnu
Abbas,seorang sahabat terkenal yang eafat pada tahun 68 H.Menurut riwayat yang
mutawati,beliau adalah orang yang pertama menafsirkan Al-Qur’an dengan cara
riwayat dan isnad.Ahli tafsir lainnya
adalah Mujahib yang wafat pada tahun 109H dan seorang ulama Syi’ah
bernama Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Husain,cucu Sayyaidina Ali bin Abi Talib.
3)
Ilmu
hadis; untuk membantu di dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.karena terdapat
banyak hadis maka timbulah usaha untuk mencari riwayat dan sanad hadis yang
akhirnya mejadi ilmu hadis dengan segala cabang-cabangnya.
Para
ahli hadis yang terkenal pada masa ini antara lain:
a)
Abu
Bakar bin Muhammad bin Ubaidillah bin Zihad Az-Zuhri (w.123 H).
Ibnu
Abi Malikiah,yaitu Abdullah bin Abi Malikiah (w.119 H)
Pada
masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz,barulah hadis dibukukan secara sistematis.
Usaha itu dirintis oleh Ibnu Zihab Az-Zuhri yang kemudian disusul oleh sejumlah
ulama lain.
4)
Ilmu
nahwu; yaitu ilmu tentang perubahan bunyi pada kata-kata yang terdapat di dalam
Al-Qur’an.Pengarang ilmu nahwu yang pertama dan
membukukan berbagai teorinya sehingga terkenal sampai saat ini ialah Abu
Aswad Ad-Dualy (w.69 H). Beliau belajar dari Ali bin Abi Talib sehingga ada
ahli sejarah yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Talib adalah Bapak Ilmu Nahwu.
5)
Ilmu
jugrafi; tentang ilmu jugrafi, sekalipun bukan berasal dari bangsa Arab,namun
kaum muslimin menggap ilmu ini mempunyai peran sangat penting bagi kelangsungan
ajaran Islam .Oleh sebab itu,mereka menggap ilmu ini perlu dikaji dan
dipelajari oleh umat islam,dengan tiga alas an,yaitu :
a)
Dalam
rukun islam terdapat perintah menunaikan ibadah haji.Untuk menunaikan rukun
islam yang kelima itu (haji), kaum muslimin di seluruh penjuru dunia harus
mengetahui ilmu bumi dan ilmu geografi.
b)
Kewajiban
menuntut ilmu bagi kaum muslimin
mengharuskan mereka melakukan Rihlah Ilmiyah (perjalanan mencari ilmu ke
berbagai Negara dan benua) untuk menuntut Ilmu ,hal mana mengharuskan kaum
muslimin mengetahui ilmu bumi atau geografi.
c)
Keharusan
berdakwah dan berjihad untuk mengembangkan Islam,juga mengharuskan kaum
muslimin menetahui ilmu bumi.
C. Perkembangan ilmu-ilmu kealaman (ulum
at-tabi’iyah)
Ilmu-ilmu pengetahuan yang tergolong
pada ilmu-ilmu kealaman banyak disalin dari bahasa asing ke dalam bahasa arab
dan disempurnakan untuk kepentingan keilmuan umat islam. Ilmu-lmu itu juga
mengalami perkmbangan yang bagus, meskipun tak sebagus pekembangan ilmu
keislaman. Ilmu-ilmu alam yang tumbuh dan berkembang pada masa bani umayyah
anatara lain :
1) Ilmu kimia
Khalifah yazid bin mua’wiyah membuat
program gerakan penerjemeh buku-buku asing ke dalam bahasa arab. Khlifah
mendatangkan beberapa orang romawi yang bermukin di mesir, di antranya maryanis
seorang pendeta yag mengajarkan ilmu kimia. Penerjemah ke dalam buku arab
dilakukan oleh isthafun
2) Ilmu astronomi
Ilmu anstromi mengalami
perkembanagan cukup pesat pada masa itu. Mungkin karena ilmu ini sangat
diperlukan untuk kepetingan berperang dalam rangka perluasan wilayah dakwah
islam. Pangliama perang pada masa dinasti umayyah yang menggemari ilmu
bintang adalah khlid bin walid.beliau
sangangat menggemari ilmu ini sehingga dikeluarjan sejumlah uang untuk
mempeljari dan mebeli alat-alatnya. Kegemarannnya terhadap anstronom,
membuatnya slal dekatdengan para ahli ilmu bintang setiap kali hendak terjun ke
medan perang.
3) Ilmu ke
dokteran
Penduduk dimaskus pada waktu itu
telah cukup mapu dalam mmbaca baca dan tulis, bahakan tak sedikit yang menguasi
bahasa asing. Mereka telah banyak menyalin dan menerjemahakan bahasa arab
seperti ilmu-ilmu ke dokteran. Salah satu karyanya adalah karangan Qis Ahrum
dalam bahasa suryani yang disalin ke bahasa arab oleh Masjuwaihi. Dengan sendirinya, ilmu ke dokteran dapat berkembang
dengan baik pada masa itu.
4) Filsafat islam
Filsafat sebenarnya baru tumbuh
setelah gerak filsafat mucul di akhir masa bani umayyah untuk melawan pemikiran
yahudi dan nasrani yang selalu menyerang dan mendiskreditkan ajaran islam.
Pemikiran teologis dari agama Kristen sudah berkembang lebih dulu sebelum
datangnya islam dan masuk ke lingkungan islam secara sengaja untuk merusak
akidah islam. Karena ituh timbul kenginn kaum muslimin untuk mengali pemikiran
tuk merusak akidah islam. Karena ituh timbul kenginn kaum muslimin untuk
mengali pemikiran yang bersiafat teologis, sehingga dapat menolak ajran-ajaran
teologis dari agama Kristen. Ilmu ini kemudian disebut ilmu kalam. Ilmu kalam
dalam perkembangannya menjadi ilmu khusus yang membahas tentang berbagai macam
pola pemkiran yang berbeda dari ajran islam sendiri. Hal ini didukung oleh
banyaknya ayat dalam AL-QUR’AN yang memerintahkan untuk membaca, berpikir dan
mengunakan akal ke semuanya mendorong umat islam, terutama para ahlinya untuk
berpikr mengenai mengenai segala sesuatu guna mendapatkan kebenaran dan kebijaksanaan
. dalam perkembangan selanjutnya, ilmu kalam berkembang menjadi filsafat islam.
5) Ilmu sejarah
Pada masa bani umayyah, penkajian
ilmu sejarah manghasilkan tarikh yang terbagi dalam 2 kategori:
a) ilmu tarikh islam
yaitu sejarah kaum muslimin dengan
segala perjuangan serta riwayat hidup pemipin-pemipin mereka. Sumber tarikh
dalam bidang ini adalah amal perbuatan mereka sendiri.
b) Tarikh umum yaitu
sejarah bangsa-bangsa lain yang dipelajari dan di salin dengan sunguh-sunguh
sejak masa bani umayyah. Hal ini karea khalifah mereka termasuk orang-orang
yang palng gemar untuk mengetahui orang-orang ternama dari sejarah
bangsa-bangsa lain. Namun demikian ilmu pada masa umayyah baru dalam tahap awal
pertumbuhan. Ilmu sejarah mulai berkembang pesat pada masa abbasiyah.
4) Periode bani abbasiyah
Periode ini diakui dunia islam
sebagi masa kajayaan ilmu pengetahuan
dan peradabaan dalam islam . masa pemerintahaan bani abbasiyah merupakan
masa kejayaan islam dalam berbagai bidang, khususnya bidang ilmu pengetahuan
dan kebudayaan. Pada masa ini umat islam telah banyak melakukan kajian kritis
tentag tentang berbagai ilmu pengetahuan, sehinga ilmu pengetahuan, baik
aqli(rasional) maupun naqli(tekstual), mengalami kemajuan secara gemilang. Pada
masa dinasti ini, proses transformasi ilmu pengetahuan dilalakukan dengan cara
penerjemahan berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti bangsa
yunani, romawi, hindu,Persia serta berbagai naskah yang ada di kawasan timmur
tengah, afrika, Mesopotamia, dan mesir.
Meskipun pada waktu itu pusat-pusat
tudi ke ilmuan belum memiliki fasilitas yang memadai seperti saat ini, namun
aktivitas ke ilmuan tetap berjalan dan berkembang dengan penuh semangat. Pada
masa ini, pusat-pusat kajian ilmiah betempat di masjid-masjid, misalnya masjid
Basrah. Di masjid ini terdapat kelompok studi yang disebut Halaqat al jadl,
Halaqat al fiqh, Halqat al-tafsir wal hadist dan lain-lain. Banyak orang dari
berbagai suku bangsa yang datag ke tempat studi ilmu pengetahuan itu. Dengan
demikian berkembanglah kebudayaan dan ilmu pengetahuan dalam islam.
Di awal berdirinya pemerntahan bani
absiyyah, belum mengenal lemaga pendidikan formal, seperti sekolah-sekolah dan
perguruan tinggi. Mereka masih mengikuti tradisi keilmuan para pendahulu mereka, dinasti
Umayyah. Baru pada khalifah Harum Ar-Rasyid, didirikan lembaga pendidikan
formal seperti darul hikmah, yang kemudian dilanjutkan dan disempurnakan oleh
Al-makmuh. Dari lembaga inilah banyak lahir para sarjana dan para ahl ilmu pengetahuan yang membawa
kejayaan dinasti Abbasiyah dan umat
islam pada umumnya.
Imu pengetahuan yang tumbuh dan
berkembang pada masa dinasti Abbasiyah dapat diidefikasi pada dua ketegori,
sebagai berikut ini.
- Ilmu pengetahuan
1) Ilmu tafsir
Ilmu
tafsir pada masa bani abbsiyah berkuasa, mengalami kemajuan pesat. Tafsir pada
zaman ini terdiri atas Tafsir bil ma’sur yaitu Al-Quran yang di tafsirkan bil
ra’yi, yaitu penafsiran Al-Qur’an dengan mengunakan akal pikiran manusia. Para
ahli tafsir bil masur yang terkenal pada masa ituh , antara lain ibnu jarir
al-thabry, ibnu Athiyah Al-Andalusy dan As Sundai yang mendasrakan tafsirannya
kepada ibnu Abba dan mas’ud; Musqatil bin Suaiman yang tafsrannya ter pengaruh
oleh kitab taurat; dan Muhamad bin Ishak yang dalam tafsiranya banyak mengutip
cerita israiliyat. Para ahli bil Ra’yi yang terkenal pada masa ituh , anatara
lain Abu Bakar Asam, Abu Muslim Muhamd Bin Bahr Isfahany, Ibnu Jarul Al-Asady,
Abu Yunus Abdussalam.
2) Ilmu hadis
Hadist
merupakan sumber hokum sumber islam ke dua setelah Al-Qur’an. Pada masa pemerintahan dinasti abbasiyah, ilmu
hadis berkembag dengan pesat. Pada masa banyak lahir para ahli hadis terkemuka
a) Imam bukhari,
atau Abu Abdullah muhamad bin abli hasan
al-bukhari. Iman yang lahir di Bukhara pada tahun 194H dan wafat pada tahun 256
di Bagdad ini, banyak melahirkan di bidang ilmu hadis. Di anatara karaya
monumental adalah shih bukhary.
b) Iman muslim ,
atau imam abu muslim bin al-hajjaj al-qushairy al-naisjabury.imam yang wafat
pada 261H di nisyabury ini, mempunyai adil dan besar bagi perkembangan ilmu
hadis. Karaya yang tekenal adalah shahih muslim.
3) Ilmu kalam
Sebab-sebab
tumbuh dan berkembangnya ilmu kalam di kalanga umat islam sebagaimana
telah di jelaskan di atas, yaitu karena
musuh islam ingin melumpuhkan islam dengan mempergunakab filsafat dan hampir
semua masala, termasuk masalah agama telah berkisar pada pola rasa, akal, dan
ilmu. Sebab itu para ulama islam tentang untk menggal ilmu kalam agar dapat
menadingi filsafat bangsa lain. Di antara pelopor dan ahli ilmu kalam adalah
wasil bin atha. Abu huzail al-allaf, ad-dhaham, abdul hasan, al-asy’ary, dan
imam ghazali.
4) Ilmu tasawuf
Ilmu
tawuf ilmu syariat. Inti ajaran adalah tekun beridah dengan menyerahan diri
sepenuhnya kepada allah, meninggalkan atau
menjauhkan diri dari kesenangan dan rahasia dunia, serta bersembunyi
diri untuk beribadah. ilmu ini mengalami kemajuaanya pada saat-saat akhir
pemerintahan Abbasiyah. Meskipun jauh sebelumnya, yakini pada Rasulullah SAW,
khulafaur rasyidin dan bani Umayyah, ilmun ini telah ada, tapi belum mengalami
kemajuan seperti pada masa abbasiyah
5) Ilmu bahasa
Yang dimaksud
ilmu bahasa adalah ilmu nahwu, saraf, bayan ,badi, arud, dan lain-lain. Ilmu bahasa pada masa dinasti
abbasiyah berkembang dengan pesat karna bahasa arab yang semakin berkembag
memerlukan ilmu bahasa yang menyeluruh.
Kota basarah dan kufah merupakan pusat pertumbuhaan dan kegiatan ilmu
bahasa(ilmu lugah).
6) Ilmu fikih
Ilmu fikih dan
usul fikih juga mengalami puncak perkmbangan pada masa ini. Banyak para fuqaha
yang terkenal dan karaya-karaya mereka masih banyak kita nikamati sampai saat
ini. Diantara para tokoh yang berjasa dalam mengembangan ilmu fikih , yaitu
imam Abu hanifah dengan karaya fiqhu Akbar, Al-Alim wal Mutaan dan lain-lain;
imam malik dengan karyanya dengan karyanya yang terkenal adalah yakni kitab Al-Muwatha; imam syaf’I dengan
karyanya yang terkenal adalah yakni al
um dan usul fkih imam ahmad bin hanbal
dengan karya yang terkenal yaitu musnad,
yang memuat 2.800 sampai 2.900 hadist nabi .
b. ilmu-ilmu kealaman
Di samping
perkembangan ilmu-ilmu keagamaan yang tadi dijelaskan, ikut berkembang pula
ilmu-ilmu alam, seperti ilmu kedokteran, sosial, perekonomian, pertanian,
perindustrian, perdagangan, dan lain-lain.
1
Ilmu kedokteran
Ilmu ini mulai berkembang dengan
pesat pada masa akhir dinasti Abbasiyah I dan mencapai puncaknya pada masa
pemerintahan dinasti Abbasiyah II, III, IV. Dinasti Abbasiyah telah melahirkan
banyak dokter kenamaan. Banyak dokter asing yang dipakai untuk praktik dan
menjadi guru. Banyak pula rumah sakit besar dan sekolah tinggi kedokteran yang
didirikan. Di antara para dokter yang berjasa dalam mengembangkan ilmu
kedokteran, yaitu Abu Zakaria Yuhana bin Masiwaih, seorang ahli farmasi di
rumah sakit Yundishapur; Sabur bin Sahal, direktur rumah sakit Yundishapur; Abu
Zakaria Al-Razy, kepala para dokter rumah sakit Bagdad; Ibnu Sina, karyanya
yang terkenal adalah al Qanun fi al Thib.
2
Ilmu sosial
Ilmu sosial pada
masa pemerintahan bani Abbasiyah mengalami kemajuan sangat pesat. Akibatnya,
kehidupan sosial pada masa itu dibagi ke dalam dua kelas, yaitu;
a. Kelas khusus,
terdiri atas khalifah dan ahli famili khalifah, yaitu bani Hasyim; para
pembesar negara (seperti menteri, gubernur, panglima, dan para pejabat); para
bangsawan yang bukan bani Hasyim (seperti kaum Quraisy pada umumnya); para
petuga khusus; anggota tentara; dan pembantu-pembantu istana.
b. Kelas umum,
terdiri atas para seniman, ulama, fuqaha, pujangga, saudagar dan pengusaha,
serta tukang (industrialis) dan petani.
3
Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi juga mengalami kemajuan
yang sangat pesat pada masa ini. Pada masa awal pemerintahan dinasti Abbasiyah,
perbendaharaan negara mengalami kemajuan yang sangat hebat. Kas negara selalu
penuh. Uang masuk lebih banyak dari pada uang yang keluar. Khalifah Al-mansyur
benar-benar telah meletakkan dasar-dasar ekonomi dan keuangannegara.
4
Ilmu Pertanian
Ilmu pertanian
turut mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat hebat pada masa dinasti
Abbasiyah. Ilmu pertanian sangat diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah juga
sangat menghargai kaum petani dan meringankan beban pajak hasil bumi mereka.
Bahkan, di beberapa tempat, beban pajak segala dihapuskan. Usaha lain yang
dilakukan untuk menunjukan kemajuan ekonomi pertaniannya adalah dengan membuat
bendungan, membangun irigasi, menggali kanal, dan pembuatan lahan pertanian
baru.
5
Ilmu perindustrian
Ilmu alam seperti
ilmu perbintangan, biologi, fisika, kimia, dan sebagainya sangat menunjang bagi
lahirnya ilmu perindustrian. Para khalifah Abbasiyah banyak mencurahkan perhatiannya
pada sektor industri ini. Oleh sebab itu, selama berkuasa mereka tidak saja
mementingkan sektor pertanian untuk memajukan perekonomian negara, tetapi juga
dengan perhatian yang cukup mereka mengembangkan perindustrian negara. Tenaga
ahli itu adalah parailmuan dan cendekiawan yang ditugasi oleh pemerintah untuk
membimbing masyarakat agar mampu mendirikan home
industry. Para khalifah juga menggunakan berbagai sumber tambang untuk diolah menjadi barang jadi, seperti
emas, perak, perunggu, besi, baja, dan lain-lain.
6
Ilmu perdagangan
Ilmuperdagangan merupakan salah satu
keterampilanbawaan bagi bangsa Arab, juga mengalami kemajuan yang sangat
signifikan . disamping perhatian yang demikian besar untuk mengembangkan
industri dan pertanian, pemerintah abbasiyah juga memberikan perhatian yang
sangat besar bagi perkembangan ekonomi perdagangan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, para khalifahmenganjurkan para ulama dan cendekiawan untuk membuka
jurusan ekonomi perdagangan. Selain itu, upaya konkret juga dilakukan, seperti
dengan cara membangun sumur-sumur di tempat-tempat istirahat para khalifah
dagang, membangun armada-armada dagang untuk melindungi para pedagang dari
perampokan bajak laut, dan membanguntempat-tempat perdagangan baru
B. Tokoh Ilmuwan Muslim Dan
Peranannya Pada Masa
Bani Umayyah Sampai Masa Bani
Abbasiyah .
Sepeninggal kepemimpinan Khulafaur Rasyidin , kepemimpinan Islam dipegang oleh dua Dinasti besar yang mengubah bentuk pemerintahan dari system Demokrasi Islam menjadi Teokrasi atau Monarki kerajaan . kedua Dinasti itu adalah Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Dinasti Umayyah berkeuasa KKurang lebih 90 tahun , sedangkan dinasti Abbasiyah berkuasa kurang lebih 5 abab .perkembangan ilmu pengetahuan dinasti itu sangat berbeda ,karena waktu kepemimpinanya berbeda .
pada masa dinasti umayyah berkuasa, Ilmu pengetahuan dalam Islam baru mulai berkembang . berbeda dengan masa Dinasti Abbasiyah berkuasa , ilmuy pengetahuan dalam islam telah mencapai puncak kejayaannya . terutama pada masa periode Abbasiyah I dan II. Selama masa itu pula , banyak para tokoh ilmuan yang berperan penting dalam mencapai perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dalam duani Islam.
Tokoh ilmuwan
Muslim dan Perannya pada masa Dinasti Umayyah.
Selain para Khalifah dinasti Umayyah sendiri , yang turut berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa islam bangsa umayyah adalah ilmuan yang hidup dalam masa itu . kerja keras dan ketekunan mereka membuahkan karya yang sangat bermanfaat,baik bagi kaum muslim pada jaman itu maupun generasi muslim berikutnya. Diantara tokoh ilmuan yang berperan penting memajukan ilmu pengetahuan,sosial,dan seni budaya pada masa dinasti umayyah adalah sebagai berikut.
A. tokoh di bidang seni bahasa dan budaya
1. Nu’man bin Bashir Al Anshari, wafat pada tahun 65H/684M. ia adalah seorang ahli tata bahasa Arab dan seorang penyair keimanan.
2.Ibnu Magfarah Al Hamiri, wafat pada tahun 69H/689 M. ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau linguistic.
3.Miskin ad Damiry, wafat pada tahun 95H/14M.ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau sastra.
4. Al Ahktal wafat pada tahun 111H/730M. ia adalah seorang penyair terkenal di masanya, yang mempunyai diwan atau syair tersendiri.
5.Jarir,wafat pada tanggal 111H/730M. ia juga adalah seorang penyair yang termasyur pada masa itu.
6. Abul Aswad Ad Dualy,wafat pada 98H/716M. ia adalah seorang pakar bahasa Arab , ahli gramatika,dan linguistic arab.
7. Al Farazdaq, wafat pada tahun 90H/709M. ia adalah seorang penyair terkenal.
8. Abu Najm Ar Rajir, wafat pada 130 H/ 748M. ai adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
9. A’sya Rabi ‘ah, wafat pada tahun 85H/705M. ia adalah seorang penyair wanita ternama.
10. Ar-Raj, wafat pada tahun 90h/709M. ia adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
B. Tokoh di bidang Ilmu keagamaan.
1. Abdullah Bin Abbas,seorang ahli di bidang ilmu tafsir Al-Qur’an.
2. Ja’far As-Sadiq, seorang ahli ilmu kimiah yang bermukim di mekah.
3. Abdullah Bin Katsir, seorang pakar di bidang qiraat sab’ah dan ahli tafsir Al-Qur’an.tabsi Ibnu Katsir.
4. Ashim Bin Abi Nujud, seorang ahli tafsir dan pakar ilmu qiraatil Al-Qur’an.
5. Ibnu Abas, seorang ahli tafsir dari dari kalangan sahabat terkenal.
6. Ibnu Juraij, seorang pakar ilmu hadis.
7. Ibnu Ishaq, seorang ahli pentakhrij hadis.
8. Malik Bin, Anas seorang ahli hadis.
9. Imam Malik, seorang ahli ilmu pikih dan hadis.
10.Imam syafi’, seorang ahli usul fiqih dan hadis.
Selain para Khalifah dinasti Umayyah sendiri , yang turut berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa islam bangsa umayyah adalah ilmuan yang hidup dalam masa itu . kerja keras dan ketekunan mereka membuahkan karya yang sangat bermanfaat,baik bagi kaum muslim pada jaman itu maupun generasi muslim berikutnya. Diantara tokoh ilmuan yang berperan penting memajukan ilmu pengetahuan,sosial,dan seni budaya pada masa dinasti umayyah adalah sebagai berikut.
A. tokoh di bidang seni bahasa dan budaya
1. Nu’man bin Bashir Al Anshari, wafat pada tahun 65H/684M. ia adalah seorang ahli tata bahasa Arab dan seorang penyair keimanan.
2.Ibnu Magfarah Al Hamiri, wafat pada tahun 69H/689 M. ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau linguistic.
3.Miskin ad Damiry, wafat pada tahun 95H/14M.ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau sastra.
4. Al Ahktal wafat pada tahun 111H/730M. ia adalah seorang penyair terkenal di masanya, yang mempunyai diwan atau syair tersendiri.
5.Jarir,wafat pada tanggal 111H/730M. ia juga adalah seorang penyair yang termasyur pada masa itu.
6. Abul Aswad Ad Dualy,wafat pada 98H/716M. ia adalah seorang pakar bahasa Arab , ahli gramatika,dan linguistic arab.
7. Al Farazdaq, wafat pada tahun 90H/709M. ia adalah seorang penyair terkenal.
8. Abu Najm Ar Rajir, wafat pada 130 H/ 748M. ai adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
9. A’sya Rabi ‘ah, wafat pada tahun 85H/705M. ia adalah seorang penyair wanita ternama.
10. Ar-Raj, wafat pada tahun 90h/709M. ia adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
B. Tokoh di bidang Ilmu keagamaan.
1. Abdullah Bin Abbas,seorang ahli di bidang ilmu tafsir Al-Qur’an.
2. Ja’far As-Sadiq, seorang ahli ilmu kimiah yang bermukim di mekah.
3. Abdullah Bin Katsir, seorang pakar di bidang qiraat sab’ah dan ahli tafsir Al-Qur’an.tabsi Ibnu Katsir.
4. Ashim Bin Abi Nujud, seorang ahli tafsir dan pakar ilmu qiraatil Al-Qur’an.
5. Ibnu Abas, seorang ahli tafsir dari dari kalangan sahabat terkenal.
6. Ibnu Juraij, seorang pakar ilmu hadis.
7. Ibnu Ishaq, seorang ahli pentakhrij hadis.
8. Malik Bin, Anas seorang ahli hadis.
9. Imam Malik, seorang ahli ilmu pikih dan hadis.
10.Imam syafi’, seorang ahli usul fiqih dan hadis.
ConversionConversion EmoticonEmoticon